Eks Marinir RI Jadi Tentara Rusia di Ukraina, TNI AL Ungkap Fakta

Kabar mengejutkan mengenai seorang mantan anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang dilaporkan bergabung dengan militer Rusia dalam konflik di Ukraina telah menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan. Menanggapi kabar tersebut, TNI AL dengan sigap memberikan klarifikasi dan mengungkap fakta sebenarnya terkait status individu tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) [sebutkan nama Kadispenal jika diketahui pada Mei 2025] menegaskan bahwa individu yang bersangkutan memang benar pernah menjadi anggota Korps Marinir TNI AL. Namun, yang bersangkutan telah diberhentikan dengan tidak hormat (PDTH) dari dinas militer beberapa waktu lalu. Dengan demikian, statusnya saat ini adalah warga sipil dan tidak lagi memiliki keterikatan dengan TNI AL maupun negara Republik Indonesia.

TNI AL juga menjelaskan bahwa keputusan individu tersebut untuk bergabung dengan militer asing, dalam hal ini Rusia, merupakan tanggung jawab pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan maupun sikap TNI AL atau pemerintah Indonesia. TNI AL menghormati kedaulatan negara lain dan tidak terlibat dalam urusan militer negara asing, termasuk konflik di Ukraina.

Lebih lanjut, TNI AL menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi detail mengenai alasan atau bagaimana mantan anggotanya tersebut bisa bergabung dengan militer Rusia. Namun, mereka mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi lebih jauh dan mempercayakan informasi resmi dari pihak berwenang.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama terkait isu-isu sensitif yang melibatkan militer dan hubungan internasional. TNI AL sendiri berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada publik.

TNI AL juga menegaskan bahwa mereka memiliki mekanisme yang ketat dalam perekrutan dan pembinaan prajurit, serta memberikan penekanan pada loyalitas kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tindakan mantan anggotanya tersebut dianggap sebagai penyimpangan individual dan tidak mewakili nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh TNI AL.

Dengan adanya klarifikasi resmi dari TNI AL, diharapkan masyarakat dapat memahami duduk perkara sebenarnya terkait kabar eks Marinir RI yang menjadi tentara Rusia di Ukraina. Fokus saat ini adalah pada penegakan hukum dan menjaga nama baik institusi TNI AL serta kedaulatan negara.